Apa Itu Dividen?
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Pembagian ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada investor yang telah menanamkan modal. Besaran dividen yang diberikan tergantung pada laba bersih perusahaan, kebijakan manajemen, serta kebutuhan reinvestasi perusahaan itu sendiri.
Dalam
bahasa yang sederhana, jika Anda memiliki saham dari sebuah perusahaan yang
membagikan dividen, maka Anda akan mendapatkan bagian dari keuntungan
perusahaan tersebut secara berkala, bisa dalam bentuk uang tunai atau saham
tambahan.
Istilah-Istilah Penting dalam Dividen
Sebelum
memahami lebih lanjut, ada beberapa istilah penting terkait dividen yang perlu
Anda ketahui:
- Dividen per Share (DPS)
Ini adalah jumlah dividen yang diterima oleh setiap pemegang satu lembar saham. Jika Anda memiliki 100 lembar saham dan DPS-nya Rp100, maka Anda akan mendapatkan Rp10.000. - Hasil Dividen
Merupakan rasio antara dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini. Misalnya, jika sebuah saham seharga Rp1.000 memiliki dividen tahunan Rp50, maka dividen return-nya adalah 5%. - Dividend Payout Ratio
Ini menunjukkan seberapa besar porsi laba bersih perusahaan yang diperdagangkan dalam bentuk dividen. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar pula porsi keuntungan yang diumumkan kepada pemegang saham. - Cum Date
Hari terakhir bagi investor untuk membeli saham dan tetap mendapatkan hak dividen. - Ex Date
Hari pertama ketika investor yang membeli saham tidak lagi berhak mendapatkan dividen. - Recording Date
Tanggal di mana perusahaan mencatat siapa saja pemegang saham yang berhak atas dividen. - Payment Date
Hari di mana dividen benar-benar diberikan kepada investor.
Jenis-Jenis Dividen
Dividen
tidak selalu dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Terdapat beberapa jenis
dividen yang umum diberikan oleh perusahaan:
1. Dividen Tunai (Dividen Tunai)
Ini
adalah bentuk dividen yang paling umum. Investor menerima uang tunai secara
langsung ke rekening mereka. Biasanya didistribusikan secara tahunan,
semesteran, atau kuartalan.
2. Dividen Saham (Dividen Saham)
Alih-alih
uang tunai, perusahaan membagikan saham tambahan kepada pemegang saham. Hal ini
meningkatkan jumlah saham yang dimiliki investor tanpa mengubah total nilai
investasi secara langsung.
3. Dividen Properti (Dividen Properti)
Jarang
terjadi, namun memungkinkan. Perusahaan membagikan aset non-tunai seperti
barang atau properti fisik.
4. Skrip Dividen (Scrip Dividen)
Merupakan
janji tertulis dari perusahaan untuk membayar dividen pada masa mendatang,
biasanya ketika perusahaan sedang kekurangan likuiditas.
5. Likuidasi Dividen (Likuidasi Dividen)
Dividen
ini diberikan ketika perusahaan sedang dalam proses likuidasi. Dana dibagikan
dari modal perusahaan, bukan dari laba, karena perusahaan tidak beroperasi
lagi.
Bagaimana Dividen Dibayarkan?
Berikut
adalah alur umum pembagian dividen:
- Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
memutuskan apakah dividen akan diumumkan, dan berapa besarannya.
- Setelah keputusan dibuat,
perusahaan akan mengumumkan jadwal dividen: tanggal cum, tanggal ex, tanggal
pencatatan, dan tanggal pembayaran.
- Investor yang memiliki saham
pada tanggal cum date akan menerima dividen sesuai jadwal tanggal
pembayaran.
Mengapa Perusahaan Membagikan Dividen?
Ada
beberapa alasan mengapa perusahaan memilih untuk membagikan dividen:
- Investor yang menarik : Dividen menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dan mampu menghasilkan
keuntungan.
- Menjaga kepercayaan pasar : Perusahaan yang konsisten
membagikan dividen cenderung lebih dipercaya oleh investor.
- Mengurangi kelebihan kas : Jika perusahaan memiliki
kas berlebih dan tidak memiliki rencana investasi yang produktif,
membagikan dividen bisa menjadi solusi.
Namun,
tidak semua perusahaan membagikan dividen. Beberapa perusahaan, terutama yang
sedang dalam tahap pertumbuhan (growth stocks), lebih memilih untuk menahan
laba dan menginvestasikannya kembali untuk ekspansi.
Keuntungan dan Kurangnya Menerima Dividen
Keuntungan:
- Penghasilan pasif : Dividen bisa menjadi
sumber pendapatan tambahan.
- Sinyal positif perusahaan : Perusahaan yang
membagikan dividen cenderung stabil.
- Reinvestasi otomatis : Dalam beberapa program,
investor dapat memilih untuk membeli saham tambahan dari dividen yang
diterima (dividend reinvestment).
Kekurangan:
- Tidak semua saham memberi
dividen :
Investor harus memilih memilih saham.
- Dividen bisa dipotong pajak : Di Indonesia, dividen
dikenakan pajak final 10% (bisa berubah tergantung kebijakan terbaru).
- Bukan jaminan keuntungan
jangka panjang :
Saham dengan dividen tinggi belum tentu memiliki pertumbuhan harga yang
signifikan.
Strategi Investasi Berbasis Dividen
Investasi
berbasis dividen cocok bagi mereka yang menginginkan kestabilan dan penghasilan
rutin. Beberapa strategi populer termasuk:
- Investasi Pertumbuhan
Dividen :
Memilih saham yang rutin menaikkan dividennya dari tahun ke tahun.
- Investasi Hasil Dividen Tinggi : Fokus pada saham dengan
hasil dividen yang tinggi, namun harus hati-hati karena bisa menandakan
masalah pada perusahaan.
- Dividend Reinvestment Plan
(DRIP) :
Menginvestasikan kembali dividen yang diterima untuk membeli lebih banyak
saham, meningkatkan efek compounding.
Contoh Saham dengan Dividen Populer di Indonesia
Di Bursa
Efek Indonesia (BEI), beberapa saham terkenal karena konsistensi membagikan
dividen, antara lain:
- PT Telekomunikasi Indonesia
(TLKM)
- PT Bank Central Asia Tbk
(BBCA)
- PT Unilever Indonesia Tbk
(UNVR)
- PT Astra Internasional Tbk
(ASII)
Namun,
selalu lakukan analisis fundamental dan bandingkan kinerja masa lalu sebelum
membeli saham berbasis dividen.
Kesimpulan
Istilah dividen
merupakan elemen penting dalam dunia investasi saham. Tidak hanya menjadi indikator
kesehatan keuangan perusahaan, dividen juga bisa menjadi sumber pendapatan
pasif yang menjanjikan. Memahami istilah-istilah seperti Dividend Yield, Payout
Ratio, Cum Date, dan Ex Date sangat penting untuk mengambil keputusan investasi
yang tepat.
Bagi
investor jangka panjang yang mengincar stabilitas dan arus kas rutin,
saham-saham dengan dividen bisa menjadi pilihan utama. Namun, tetap diperlukan
analisis mendalam dan strategi yang tepat agar dividen dapat menjadi alat yang
optimal untuk membangun kekayaan secara bertahap.
Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi saham dengan fokus pada dividen, mulai mempelajari laporan keuangan perusahaan, tren pembagian dividen, dan stabilitas bisnis jangka panjang. Dengan pendekatan yang disiplin, dividen bisa menjadi jalan menuju kebebasan finansial.